Senin, 14 November 2016

Aspek Ekonomi, Sosial dan Politik di Bidang Fashion


FEASIBILITY
Aspek Ekonomi, Sosial dan Politik di Bidang Fashion
Di Buat Untuk Memenuhi Tugas Feasibility Study






Di susun Oleh :

Mia Futri Lestari 1341173404221





SI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI SINGAPERBANGSA KARAWANG
2016


KATA PENGANTAR


Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya dengan judul “Aspek Ekonomi, Sosial dan Politik di Bidang Fashion
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman – teman.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Karawang,   14  November  2016



Penyusun







DAFTAR ISI
            Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
RENCANA USAHA   
BAB I PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
1.2     Ruang Lingkup
                 1.2.1. Gambaran Umum dan Potensi Usaha
                 1.2.2. Gambaran Umun Industri
BAB II    PEMBAHASAN
                          2.1.  Aspek Pemasaran
                                           2.1.1  Bauran Pemasaran
                                           2.1.2  STP
                                           2.1.3  Program Pemasaran
                          2.2.  Aspek  Ekonomi,Sosial dan Politik
                                           2.2.1 Aspek Ekonomi
                                              2.2.1.1 Rencana Pembangunan
                                              2.2.1.2 Hambatan
                                              2.2.1.3 Dukungan Pemerintah
                          2.3.  Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia
                                           2.3.1 Perencanaan Manajemen
                          2.4.  Aspek Yuridis
                                           2.4.1 Aspek Hukum
                      2.5.  Aspek Lingkungan
                     BAB III   PENUTUP
                          3.1   Kesimpulan
                          3.2    Rekomendasi
                         
                          DAFTAR PUSTAKA




RENCANA USAHA

Dengan semakin berkembangnya dan semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang berhubungan dengan kebutuhan fashion, maka kami berinisiatif untuk membuka suatu usaha distro yang up to date dan mengerti akan kebutuhan masyarakat.
Perumahan Cluster Pesona Grand Karawang merupakan perumahan yang relatif baru dibangun dan mayoritas masyarakat di Perumahan tersebut adalah adalah masyarakat yang mempunyai pola pikir yang sudah maju dan modern. Mereka seringkali mencari fashion-fashion ataupun kebutuhan lainnya yang ter up to date.
Daerah sekitar Perumahan ini sangat tepat untuk membuka usaha distro, karena hingga saat ini sangat sedikit sekali atau boleh dikatakan belum ada tempat yang memberi pelayanan kebutuhan fashion di sekitar.
Perusahaan Bisnis Distro ini berdiri atas kerjasama serta keinginan anak muda yang memiliki hobi dan kegemaran yang sama dalam bidang fashion, karena sering bertemu dalam berbagai kegiatan di bidang fashion dan desain, generasi muda ini mencetuskan mendirikan sebuah usaha Butik yang dinamakan  yang berdiri di Karawang, lingkungan yang memiliki tingkat pendidikan pengetahuan tentang mode, tapi masih minim dalam mempromosikan pentingnya kebutuhan fashion dalam yang baik dan bekualitas bagi masyarakatnya.
Distro didirikan untuk mempelopori kecintaan Pemudi dalam bidang fashion yang up to date tanpa melupakan corak & cirri khas Indonesia.



BAB I
PENDAHULUAN
1.      PENDAHULUAN
1.1.   Latar Belakang
Distro, yang merupakan singkatan dari Distribution Outlet merupakan suatu tempat untuk mendistribusikan suatu barang dalam jumah yang terbatas. Jumlah barang yang terbatas inilah yang membedakan distro dengan toko-toko yang menjual produk-produk buatan pabrik. Karena jumlah yang dijual yang terbatas, maka keuntungan jika kita memakai barang-barang distro adalah tidak banyak orang yang memakai barang yang sama seperti kita pakai alias bukan barang pasaran.
Sekarang ini distro sudah ada banyak dimanapun di belahan bumi ini baik secara offline mapun distro yang digarap secara online. Kaos adalah barang luncuran distro yang paling digandrungi dan banyak dicari oleh para remaja pada umumnya, walaupun tidak jarang juga anak-anak kecil atau orang dewasa yang sering mencari kaos mereka disana. Kaos dari distro bukan saja tidak pasaran, tetapi biasanya memiliki disain-desain yang unik dan menarik. Dan karena inilah banyak orang kemudian lebih memilih membeli kaos nya di distro disbanding di toko-toko pakaian umum.
Distro adalah suatu tempat yang biasanya menjual pakaian, sepatu, celana, dan aksesoris yang biasanya mengikuti perkembangan mode dan kebanyakan konsumennya adalah anak muda.
Suatu usaha itu didirikan tentu dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu, yang pada umumnya adalah mencari keuntungan. Dan terkadang dalam praktiknya yakni dalam menjalankan usaha, tentu akan menemui suatu kendala, hambatan-hambatan dan resiko yang mungkin timbul setelah usaha berjalan. Hal ini disebabkan oleh adanya suatu keadaan ketidakpastian atas masa depan, baik di bidang ekonomi, hokum, politik, budaya perilaku dan perubahan lingkungan masyarakat.
Dengan demikian, perlu untuk dilakukan pengidentifikasian terhadap masalah-masalah yang mungkin akan dihadapi dan di cari solusi alternative pemecahan atas masalah-masalah yang telah teridentifikasi.
Dalam kesempatan ini penulis mencoba untuk menganalisis dan melakukan studi atas usaha distro sebagai pembelajaran dan kemudian menilai layak atau tidak usaha ini untuk dijalankan.

1.2.   Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang diatas, maka ruang lingkup permasalahan yang perlu di bahas dalam hal ini yaitu mengenai gambaran umum tentang kondisi usaha baik potensi maupun bidang usaha itu sendiri .
1.2.1.       Gambaran Umum & Potensi Usaha
Bisnis fashion semakin marak di Indonesia. Berbagai model pakaian dengan design baru dikeluarkan oleh produsen tiap harinya. Konsumen produk fashion juga semakin antusias menyambut model-model baru yang dirilis. Tak heran berbagai outlet penjualan produk fashion tidak pernah sepi. Maka menjamurlah berbagai bentuk bisnis clothing ini, mulai dari butik, factory outlet, distro, mobile disto dan lain sebagainya.
Seiring dengan berkembang pesatnya mode berpakaian pada jaman sekarang, orang-orang terutama anak muda berusaha tidak ketinggalan jaman dalam hal berpakaian dengan mengikuti mode yang sedang menjadi tren. Dalam berpakaian sehari-hari seolah mereka tidak ingin ketinggalan jaman dengan tren yang saat ini sedang “in”. Bahkan mereka seringkali mencoba ingin menjadi tren setter, dengan berpakaian unik dan kreatif. Hal ini membuat para anak-anak muda berlomba-lomba untuk tidak ketinggalan jaman dalam hal berpakaian.
Untuk menjadi wirausaha tentu kita harus mengerti apa yang sesungguhnya dimaksud dengan usaha, apa tujuan kita menjalankan usaha tersebut, dan bagaimana agar usaha kita dapat berhasil. Usaha adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh keuntungan dan keberhasilan dalam hal keuangan agar dapat memenuhi kebutuhannya pemilik usaha.
1.2.2.       Gambaran Umum Industri
Dari alasan dibangunya bisnis distro, dapat dilihat kondisi industri bahwa sekarang bisnis distro makin dilirik banyak pelaku usaha. Karena usaha distro sepertinya pilihan yang cukup menjanjikan. Cara pemasaran pun tidak saja di distro-distro tapi sudah banyak yang men-display di toko online. Nah, bagi yang mau mulai membangun usaha, maka pilihan membangun distro adalah pilihan yang terbaik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.      PEMBAHASAN
2.1.   Aspek Pemasaran
2.1.1.      Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran yang dilakukan oleh Distro MIRACLE adalah 7P karena disamping menyediakan kelengkapan fashion, distro MIRACLE pun melayani jasa kirim barang, jika pelanggan mengorder diatas 5 piece.
1.    Faktor Harga (Price)
Dalam bisnis Distro ini harga produk fashion (baju) yang ditawarkan bermacam-macam berkisar dari Rp 75.000 hingga Rp. 250.000/pcs kemudian perlengkapan fashion (baju) yang beragam harganya, yang memiliki kualitas baik pada masing-masing produk yang disediakan.
2.    Faktor Produk (Product)
Target yang dituju dalam usaha ini pria wanita dengan kisaran usia 17 tahun ke atas, maka produk yang disediakan mempunyai desain yang unik, warna yang tidak norak, mengikuti tren, serta dapat mengikuti selera dan keinginan konsumen.
3.    Faktor Promosi (Promotion)
Untuk memudahkan pelaksanaan penjualan, dilakukan usaha promosi (komunikasi pemasaran). Upaya yang akan dilakukan untuk strategi pengiklanan dimulai pada pembuatan pamflet dan spanduk yang tersebar di titik-titik strategis calon konsumen.
Strategi publisitas dan public relation penting untuk meningkatkan ketertarikan konsumen, apabila dilakukan dengan baik strategi ini dapat menunjang strategi-strategi promosi lainnya yang akan dilakukan.
Kegiatan yang berhubungan dengan publisitas dan publik relation ini adalah keikutsertaan dalam even-even lokal seperti kickfest atau bahkan kita yang menyediakan fasilitas even pameran itu, bukan hanya rekan dan partner yang ikut serta tetapi konsumen dan calon konsumen pun ikut bergabung karena memiliki minat terhadap acara yang kita suguhkan.
Berikut program periklanan yang direncanakan secara terperinci:
1.      Pada tahun pertama promosi yang dilakukan sangat gencar, yaitu dengan menyebarkan poster, pamflet, dan spanduk di seluruh tempat dan media sosial.
2.      Grand opening yang akan dilaksanakan pada saat peresmian usaha ini, dimana pada saat itu perusahaan akan memberikan harga promosi untuk menarik calon pelanggan terhadap produk ini.
3.      Pada tahun-tahun berikutnya, promosi yang dilakukan tidak jauh berbeda dari tahun pertama. Hanya kuantitasnya saja yang dikurangi.
4.      Faktor Tempat (Place)
Tempat usaha yang akan didirikan sangat strategis karena terdapat di tengah-tengah pusat keramaian. Tepatnya berada di Jl. Trunojoyo Bandung  yang setiap harinya tidak pernah sepi dari pengunjung dan dikelilingi oleh distro – distro  yang selalu ramai dengan pengunjung, hal ini dapat dijadikan peluang besar.
5.      Faktor Orang/Karyawan (People)
Dalam pemberian pelayanan terhadap para pelanggan, kami menyiapkan karyawan yang sebelumnya telah kami berikan arahan dan pelatihan, mereka juga mempunyai basic dari sebuah organisasi ketika masih dalam jenjang pendidikan. Lebih banyak kami mengambil karyawan yang mencari waktu freeline dan karyawan yang berusia 18 – 25 karena ini sebagai pemikat bagi penggan dari segi pandangan pertama. Sehingga karyawan kami telah siap untuk berhubungan langsung dengan pelanggan dilihat dari cara bicara, tutur kata, ekspresi wajah dan body languangenya.
6.      Faktor Proses (Process)
Mutu pelayanan terhadap pelanggan sangat bergantung pada proses penyampaian jasa kepada konsumen. Mengingat bahwa penggerak perusahaan yang kita miliki disamping dilihat dari kualitas barang yang tersedia terdapat juga karyawan yang memberikan pelayanan, maka untuk menjamin mutu layanan (quality assurance), seluruh operasional perusahaan harus dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur yang terstandarisasi oleh karyawan yang berkompetensi, berkomitmen, dan loyal terhadap distro MIRACLE.
7.      Physical Evidence
Gedung yang didesain secara unik merupakan bagian dari bukti fisik, karakteristik yang menjadi persyaratan yang bernilai tambah bagi konsumen dalam perusahaan yang memiliki karakter . Perhatian terhadap interior, perlengkapan bangunan, termasuk lightning system, dan tata ruang yang lapang menjadi perhatian penting dan dapat mempengaruhi mood pengunjung. Bangunan harus dapat menciptakan suasana sehingga memberikan pengalaman kepada pengunjung dan dapat memberikan nilai tambah bagi pengunjung, khususnya menjadi syarat utama perusahaan dengan kelas market khusus.
Toko ini memberikan fasilitas tambahan berupa :
v  Gedung yang mempunyai desain interior secara unik dengan menggunakan tema clasik modern ditambah dengan perlengkapan aksesoris pendukung gedung yang terdapat dimana-mana, hal ini untuk mempengaruhi pengunjung agar tidak merasa monoton dan bosan
v  Tempat duduk yang kami sediakan untuk pelanggan ketika menunggu dan memilih barang
v  Televisi yang terdapat di ruangann dapat dimanfaatkan untuk promosi secara live kepada pengunjung, Dll.
2.1.2.      STP
1.      Segmentasi : Berdasarkan wilayah pemasaran, sikap dan kemampuan konsumen, yang akan menjadi segmen pemasaran kain ini adalah masyarakat yang ada di Bandung serta para pengunjung dari luar kota maupun touris perempuan dan laki-laki diatas 17 tahun yang telah memiliki pendapatan tersendiri dengan skala bawah, menengah, dan atas.
2.      Targeting     : Pasar yang kita coba identifikasi ialah kaula muda yang ingin tampil modern dan trendi dalam berpakaian sehari - hari. Dan juga para pemilik online shop yang ingin bekerjasama untuk menjual barang – barnag yang ada didistro kami dengan harga yang tidak jauh beda dari harga pasaran distro untuk memudahkan pelanggan.
3.      Positioning           : Berdasarkan keunggulan yang dimiliki produk ini, seperti bahan baku yang berkualitas baik, desainnya yang unik, keberagaman produk yang disediakan, serta dapat mengikuti selera konsumen, maka posisi produk kain ini adalah produk yang berkualitas tinggi dan akan disukai oleh target pemasaran.

2.1.3.      Program Pemasaran
Strategi yang digunakan adalah high profile and high cost, maksudnya adalah perusahaan mempunyai profil yang berbeda dari toko lainnya level fasilitas toko yang berada di atas standar toko kain lain yang ada di Jl. Manunggal VII  dan tentunya kualitas barang yang disediakan baik serta mempunyai image tersendiri hal ini terjadi karena biaya yang dikeluarkan tinggi untuk proses pemasaran, operasional dan lain-lain sehingga dari tingginya biaya mengakibatkan tingginya harga, namun kami masih menyesuaikan dengan target pasar kami.

2.2.   Aspek Ekonomi, Sosial dan Politik
2.2.1.      Aspek Ekonomi
2.2.1.1.            Rencana Pembagunan
a.       Sisi Rencana Pembangunan Nasional Analisis manfaat usaha di tinjau di sisi ini, dimaksudkan agar distro kami dapat:
b.         Penambahan Devisa. Pendapatan pemerintah meningkat melalui pajak penghasilan yang harus dibayarakan oleh distro ini.
c.         Penyerapan tenaga kerja. Usaha kain memberikan kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja sebanyak 12 orang untuk sementara dan memperkecil angka pengangguran di masyarakat. Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat. Kegiatan usaha yang dapat di kerjakan oleh tenaga kerja lokal tidak perlu digantikan oleh tenaga kerja asing.
d.        Menggunakan sumber daya lokal. Sumber daya lokal misalnya bahan baku, komponen bahan baku produk lokal jika di manfatkan (dengan catatan kualiatas cukup layak sesuai standar) untuk proses penjualan.
e.         Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan kemampuan.
2.2.1.2.            Hambatan
Pelaksanaan pembangunan ekonomi terus dilaksanakan dalam rangka menaikkan atau paling tidak mempertahankan pendapatan yang telah dicapai bagi Indonesia, masih banyak tantangan dan hambatan yang dihadapi, sehingga tidaklah mudah untuk melaksanakan pembangunan ekonomi yang juga berdampak pada aspek sosial dan politik, ada beberapa penghambat, diantaranya:
a.       Iklim tropis, menyebabkan terjadinya lingkungan kerja yang panas dan lembab sehingga menurunkan usaha atau gairah kerja karyawan, banyak muncul penyakit.
b.      Berfluktuasinya kurs dan Rupiah yang sering kali terdepresiasi, hal ini mempengaruhi jumlah uang yang harus dibayarkan kepada eksportir atas kain-kain bahan baku distro kami.

2.2.1.3.          Dukungan Pemerintah
Pemerintah mempunyai kepentingan agar perdagangan yang di lakukan oleh perusahaan-perusahaan di dalam negeri akan menghasilkan devisa bagi Negara. Salah satu dukungan itu adalah proteksi perdagangan. Instrumen terjadi nya kebijakan proteksi perdagangan banyak ragam nya, tetapi tujuan nya satu yaitu menimbulkan distorsi pasar dalam artian mencegah adanya pasar persaingan bebas. Instrumen kebijakan proteksi perdagangan dapat digolongkan sebagai berikut:
a.                    Kebijakan perdagangan luar negri terbagi 2 instrumen yaitu:
1.                   Instrumen tarif, terdiri atas: pajak impor, pajak ekspor, dan                           subsidi ekspor
2.                   Instrumen non-tarif, terdiri atas dua batasan yaitu: pembatasan                    kualitatif dan pembatasan kuantitatif.
b.                   Kebijakan perdagangan dalam negri, terbagi atas:
1.                   Pajak penjualan, retribusi, dan kewajiban pembayaran lainnya
2.                   Pengaturan distribusi barang
3.                   Pengaturan (stabilisasi) harga
4.                   Kebijakan produksi, terdiri atas: Subsidi/pajak langsung bagi                       produsen
5.                   Perlindungan harga produksi dan saran produksi
2.2.2.      Aspek Sosial
Dampak terhadap industri lain
a.                   Bagi usaha yang sejenis tentunya akan berdampak pada meningkatnya persaingan.
b.                   Bagi produsen kain lokal akan berupaya untuk meningkatkan kualitas produksinya.
Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Namun demikian, perusahaan tidak dapat hidup sendirian, perusahaan hidup bersama-sama dengan komponen lain, salah satu komponen lain yang dimaksud adalah lembaga sosial sehingga dalam rangka keseimbangan tadi, hendaknya perusahaan memiliki tanggung jawab social
.
2.2.3.      Aspek Politik
Adanya isu, rumor, spekulasi yang timbul akibat kondisi politik yang di ciptakan pemerintah akan mempengaruhi permintaan dan penawaran suatu produk, baik itu barang maupun jasa. Dalam menganalisis kelayakan bisnis hendaknya aspek politik perlu pula dikaji untuk untuk memperkirakan bahwa situasi politk saat bisnis dibangun dan diimplementasikan tidak akan mengganggu sehingga kajian menjadi layak, situasi politik dapat diketahui melalui berita-berita dan media massa. Berita tersebut terbagi dua : good news dan bad news. Jadi, jelas bahwa aspek politik pemerintah secara langsung ataupun tidak langsung berpengaruh pada dunia bisnis. Makin kacau politik suatu daerah atau Negara berdampak makin kacau pula dunia bisnis di daerah atau Negara tersebut dan begitu pula sebaliknya. Namun toko kain ini layak dan aman dari segi politik.

2.3.    Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia
2.3.1.  Perencanaan Manajemen
1.      Perencanaan (Planning) Aspek manajemen pada bagian perencanaan dapat dikaji sebagai berikut:
·        Perencanaan jangka panjang yaitu agar produk fashion ini dapat diterima oleh masyarakat sehingga dapat menembus pasar lokal, nasional bahkan internasional dengan produk fashion yang diproduksi lokal.
·        Perencanaan jangka menengah yaitu terus meningkatkan kualitas pelayanan, inovasi dan kreativitas.
·        Perencanaan jangka pendek yaitu agar penjualan tahun ini dapat terus meningkat sehingga memperoleh laba yang besar.
2.      Pengorganisasian (Organizing)
Agar usaha ini dapat berjalan lancar dan dapat mencapai target-target yang telah ditetapkan maka perlu dibentuk sebuah organisasi di mana dalam organisasi ini terdiri dari 4 departemen, yaitu departemen keuangan, departemen penyedia, departemen pembelian dan departemen pemasaran.
Dari pembagian itu maka dapat ditentukan pembagian kerja di mana pada departemen keuangan melakukan pencatatan atas segala aktivitas aliran kas, aliran persediaan dan juga menjadi kasir. Departemen penyedia melakukan kegiatan pengecekan terhadap produk yang persediaannya mulai menipis, dan penyediaan produk untuk beberapa jangka waktu ke depan. Departemen pembelian melakukan kegiatan pembelian bahan kain serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan demi kelangsungan operasional. Departemen pemasaran bertugas memasarkan produk baik yang dijual di toko maupun mengantarkan pesanan ke konsumen, selain itu juga melakukan promosi ke masyarakat. Bentuk organisasi usaha ini adalah garis, karena bercirikan:
a.       Jumlah karyawan relatif sedikit
b.      Karyawan saling mengenal secara akrab
c.       Spesialisasi kerja masih relatif
3.      Actuating
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai program kerja distro ini. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun. Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu dilakukan penyesuian. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM.
4.      Controlling
Agar pekerjaan berjalan sesuai aturan dan program kerja maka dibutuhkan pengontrolan. Bagaimana sejak dini dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pengorganisasian. Sehingga dengan hal tersebut dapat segera dilakukan koreksi, antisipasi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan situasi, kondisi dan perkembangan zaman untuk kemajuan toko kain ini.
Maka dilakukan pengasawan karyawan oleh bagian departemen kemudian segala macam bagian departemen diawasai oleh pemilik, bahkan pemilik langsung mengawasi bawahan-bawahannya.
2.4.   Aspek Yuridis
2.4.1.      Aspek Hukum
Masalah yang timbul kadang kala sangat vital, sehingga usaha yang semula dinyatakan layak dari semua aspek, ternyata menjadi sebaliknya. Hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya ketelitian dalam penilaian di bidang hukum sebelum usaha tersebut dijalankan. Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana memulai suatu usaha yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk surat-surat izin dan referensi yang telah dimiliki dan Photo Copinya yang dilampirkan dalam proposal ini adalah:
1.    Izin lokasi :
a.    sertifikat (akte tanah),
b.    bukti pembayaran PBB yang terakhir,
c.    rekomendasi dari RT / RW / Kecamatan
d.    IMB (Izin Mendirikan Bangunan)
2.     Izin usaha :
Beberapa jenis izin usaha yang dikeluarkan oleh pemerintah yang menyangkut izin usaha perdagangan, yaitu:
a.    SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
Merupakan surat izin yang diberikan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk kepada pengusaha untuk melaksanakan kegiatan usaha dibidang perdagangan dan jasa. Surat izin usaha perdagangan (SIUP) diberikan kepada para pengusaha, baik perseorangan, firma, CV, PT, koperasi, maupun BUMN.
Kewajiban pemegang SIUP yaitu melaporkan kepada kepala kantor wilayah Departemen Perdagangan dan Industri atau kantor Departemen Perdagangan yang menerbitkan SIUP apabila perusahaan tidak melakukan lagi kegiatan perdagangan atau menutup perusahaan disertai dengan pembelian SIUP.
b.    SITU (Surat Izin Tempat Usaha)
Setiap perusahaan yang ada perlu dan harus mengurus SITU, demi keamanan dan kelancaran usahanya. SITU dikeluarkan oleh pemerintah Kabupaten atau Kotamadya sepanjang ketentuan-ketentuan Undang-Undang Gangguan mewajibkannya.
Dalam menjalankan perusahaan, pengusaha yang bersangkutan wajib menaati syarat-syarat antara lain:
a.    Keamanan
b.    Kesehatan
c.    Ketertiban
d.         Syarat-syarat lain (mengutamakan tenaga kerja dari sekitarnya dan menjaga keindahan     lingkungan, serta penghijauan)
c.    NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
Setiap pribadi yang berpenghasilan diatas penghasilan tidak kena pajak ( PTKP), dan badan usaha wajib atau harus mendaftarkan diri sebagai wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak setempat dan akan diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Terhadap para wajib pajak yang tidak mendaftarkan dirinya sebagai wajib pajak dan mendaftarkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), akan dikenakan sanksi pidana sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor X Tahun 2000, yaitu sebagai berikut: Barang siapa dengan sengaja tidak mendaftarkan dirinya atau menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak NPWP, sehingga dapat menimbulkan kerugian pada negara, dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya tiga tahun dan atau denda setinggi-tingginya empat kali jumlah pajak yang terutang atau yang kurang atau yang tidak dibayar.


2.5.   Aspek Linkungan
Analisis aspek lingkungan dilakukan dengan tujuan untuk melihat dampak usaha yang dijalankan terhadap lingkungan sekitar. Usaha ini tidak memiliki dampak negative secara fisik terhadap lingkungan sekitar. Tidak ada polusi udara yang ditimbulkan ataupun polusi suara (kebisikan).




BAB III
KESIMPULAN

A.    Kesimpulan
Distro merupakan usaha penjualan pakaian yang dapat digolongkan dalam fasion anak muda, usaha distro berpeluang sangat besar dalam menembus pasar penjualan pakaian, karena sasaran usaha ini adalah anak muda yang secara keseluruhan konsumtif.
Pendirian usaha distro adalah langkah awal usaha milik sendiri dengan modal yang tidak terlalu besar namun sangat layak dalam segi keuntungannya, kelebiahan usaha ini adalah pada produknya yang tidak ada dipasaran umum, biasanya hal yang seperti ini yang dicari para kaulamuda, dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa usaha distro sangat terasa keuntungan dan kepuasannya baik bagi produsen maupun konsumen
Kelemahan usaha ini adalah sistem promosi dan pemasaran yang harus dilakukan dengan sangat optimal, karena bukan tidak mungkin perusahaan distro lama maupun distro baru bersaing dengan keadaan yang lebih baik, persaingan usaha ini memang sangat ketat, namun sela peluang dengan menganalisis hal yang menyebebkan konsumen itu puas serta didukung dengan aspek manajemen yang jelas, menjadi spirit tersendiri kelangsungan operasional usaha ini.
Kemungkinan terjadinya kerugian memang ada, cara meminimalisir resiko tersebut adalah dengan memperlakukan usaha layknya usaha besar, artinya, walaupun usaha distro ini usaha kecil, namun tujuan keuntungan dari usaha ini harus direncanakan dengan matang dan dijalankan sesuai rencana.



B.      Rekomendasi
Dalam usaha ini terdapat kelemahan pada sistem promosi dan pemasaran jadi untuk menghindari hal yang tidak diinginkan seperti kerugian karena barang tidak laku terjual maka sebaiknya dikerahkan lagi usaha promosi yang lebih intens dan optimal, karena bukan tidak mungkin perusahaan distro lama maupun distro baru bersaing dengan keadaan yang lebih baik. Persaingan usaha ini memang sangat ketat, namun dengan menganalisis hal yang menyebabkan konsumen itu puas serta didukung dengan pengelolaan yang jelas, menjadi spirit tersendiri dalam kelangsungan operasional usaha ini.





DAFTAR PUSTAKA

Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis. Ed. I, Cet. I; Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2003
Dikutip dari http://kemalfasya.blogspot.com/2011/02/studi-kelayakan-bisnis.html diakses tanggal 2 Januari 2013, at 20.30       
Dikutip dari http://nyaritugas.blogspot.com/2011/12/aspek-keuangan-dalam-studi kelayakan.html
Dikutip dari http://copasmakalah.blogspot.com/2011/09/contoh-makalah-studi-kelayakan-bisnis.html
Dikutip dari http://fastkaya.blogspot.com/2010/12/aspek-finansial-dan-ekonomi-studi.html

1 komentar:

  1. Best online casino in India for real money - Kadangpintar
    Best online casino in India kadangpintar for choegocasino real money. 바카라 List of online casinos for Indian players. Read their reviews and get the latest promotions.

    BalasHapus